Apa itu DHCP Lease Time & Bagaimana Pengaturannya?

Jika Kamu pernah melakukan pengaturan router di rumah atau di kantor, Kamu pasti pernah melihat DHCP Lease Time pada salah satu fitur pengaturannya.

Untuk para pengguna yang lebih ahli dibidang jaringan mungkin fitur ini mudah saja untuk mengaturnya, namun untuk pengguna baru seperti Saya pasti tidak yakin bagaimana mengaturnya dan melewati saja pengaturan ini.

Apa itu DHCP Lease Time?

Kamu mungkin mengerti dengan sistem sewa-menyewa tempat tinggal seperti rumah dan kos. Ketika kita melakukan pembayaran kontrak dan pemilik mengizinkan untuk menempati rumah tersebut selama masa kontrak.

Dan ketika masa kontrak berakhir maka orang lain akan bisa menempati rumah tersebut. DHCP Lease Time juga bekerja seperti sewa menyewa tempat tinggal tersebut.

DCHP adalah akronim dari Dynamic Host Control Protocol. Router memberikan “kontrak” waktu terhadap alamat IP pengguna yang pada umumnya settingan default router adalah 24 jam.

Baca juga:  Mengontrol Akses Internet Dengan Fitur Kid Control MikroTik

Semua perangkat, seperti laptop, ponsel, dan komputer yang terhubung pada jaringan harus memiliki alamat IP.

Alamat IP bisa disamakan dengan alamat rumah, sebagai contoh untuk mendapatkan pengiriman paket dari belanja online maka kita perlu memiliki alamat rumah.

Sama halnya dengan terima dan kirim data, maka kita perlu memiliki alamat IP ketika terhubung dengan internet.

Alamat IP pada jaringan privat memiliki IP statik dan IP Dynamic. Untuk IP Statik biasanya digunakan pada perangkat yang selalu terhubung kejaringan agar mudah diakses, seperti Kamera CCTV dan Akses Poin.

IP Dynamic biasanya digunakan perangkat yang tidak selalu terhubung kedalam jaringan (ponsel tamu) dan perangkat yang selalu terhubung namun tidak perlu menggunakan IP Statik, seperti ponsel pribadi anda pemilik jaringan.

Baca juga:  Mengamankan Modem ISP Pada Jaringan Mikrotik

Sebagai contoh untuk IP dynamic dengan Lease Time, jika perangkat yang terhubung sudah habis masa “kontrak” maka alamat IP yang digunakan sebelumnya bisa digunakan oleh perangkat lain yang terhubung kejaringan.

Kapan Perlu Mengatur DHCP Lease Time?

Jika Kamu mempunyai jaringan yang digunakan untuk umum, dimana banyak perangkat tak dikenal terhubung kedalam jaringan, maka Kamu sebaiknya mengatur Lease Time dengan waktu lebih pendek misalnya 6 jam, 12 jam, dan 24 jam.

Hal ini disesuaikan dengan kepadatan perangkat yang terhubung pada jaringan Kamu, jika semakin padat membuat pengguna baru tidak mendapatkan IP, maka kurangi lagi waktu lease time tersebut.

Jika Kamu sedang mengatur lease time pada jaringan rumah pribadi, karena pengguna yang terhubung pada jaringan tidak terlalu banyak. Maka waktu lease time yang diberikan bisa lebih banyak, misalnya 3 hari atau 7 hari.

Baca juga:  Cara Sembunyikan Mikrotik Dari ISP
DHCP-Lease-Time
Contoh pengaturan DHCP Lease Time pada MikroTik

Kesimpulan

Mengatur DHCP lease Time sangat penting jika Kamu memiliki tempat yang memberikan layanan WIFI sebagai fasilitas kepada pengguna umum.

Kesimpulan kapan sebaiknya lease time diatur;

  • Jika banyak perangkat yang sering terhubung pada jaringan, maka kurangi waktu lease time. Contohnya seperti Kafe, hotspot corner, dan tempat umum dengan fasilitas wifi gratis,
  • Jika pengguna jaringan tidak terlalu banyak, waktu lease time bisa diperpanjang. Contohnya di rumah pribadi.
  • Perangkat yang selalu terhubung ke jaringan sebaiknya diberikan IP statik, seperti Kamera CCTV dan akses poin eksternal.
  • Jangan mengatur lease time terlalu pendek, misalnya 1 menit.

Sekian artikel tentang DHCP lease time, jika ada yang perlu Kami perbaiki bisa tinggalkan balasan pada klom komentar.

2 komentar untuk “Apa itu DHCP Lease Time & Bagaimana Pengaturannya?”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *